truehab.com – Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi dahsyat pada Kamis, 20 Maret 2025, sekitar pukul 22.45 WITA. Letusan tersebut terdengar jelas hingga Kota Larantuka, ibu kota Flores Timur, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari gunung tersebut.
Detail Erupsi
Erupsi ini disertai dengan dentuman keras dan menyebabkan hujan kerikil serta abu vulkanik di sekitar wilayah tersebut. Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki mencatat letusan pada pukul 00.10 WITA dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 1 menit 4 detik.
Peningkatan Status dan Imbauan
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada Kamis malam. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya-timur laut sejauh 6 kilometer. Selain itu, warga diminta mewaspadai potensi banjir lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama mengingat musim hujan yang sedang berlangsung.
Respons Warga dan Evakuasi
Akibat erupsi tersebut, warga yang tinggal di lereng gunung panik dan berhamburan keluar rumah. Beberapa di antaranya segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari dampak erupsi lanjutan. Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan material akibat letusan tersebut.
Dampak pada Penerbangan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga berdampak pada aktivitas penerbangan di wilayah tersebut. Beberapa maskapai, termasuk Jetstar, membatalkan atau menunda penerbangan menuju dan dari Bali akibat sebaran abu vulkanik About. Namun, kondisi mulai membaik pada Jumat sore, dan penerbangan kembali beroperasi normal setelah evaluasi lebih lanjut memastikan keamanan.
Sejarah Aktivitas Vulkanik
Gunung Lewotobi Laki-laki sebelumnya meletus pada November 2024, menyebabkan 10 orang meninggal dan lebih dari 12.200 orang mengungsi. Letusan tersebut dianggap sebagai peristiwa vulkanik terdahsyat di Indonesia sejak letusan Gunung Semeru pada 2021.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diharapkan tetap waspada dan mematuhi arahan dari pihak berwenang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.